Pelayaran Hongi atau dikenal juga dengan perjalanan Hongi adalah sebuah operasi yang dilakukan oleh Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang bertujuan untuk membredel atau memusnahkan segala hasrat kaum pedagang tradisional yang ingin melawan monopoli dagang yang telah mereka raih.
Perjalanan Hongi sebagai Alat Regulasi VOC
Pelayaran Hongi tidak hanya diartikan sebagai sebuah pelayaran, tapi lebih kepada sebuah praktik regulasi atau pengawasan dan penindasan yang dilakukan oleh VOC terhadap pedagang lokal maupun pesaing dari kerajaan-kerajaan lain yang sempat berusaha menentang VOC.
Perjalanan Hongi dilakukan dengan cara armada VOC mengelilingi dan mengecek setiap pelabuhan lokal dengan menaiki jenis perahu khusus yang disebut “Hongi” dan memusnahkan setiap bentuk perdagangan yang terbukti melanggar monopoli yang ditegakkan oleh VOC.
Praktik Perjalanan Hongi dan Pembagian Keuntungan bagi VOC
Praktik Perjalanan Hongi memberikan keuntungan bagi VOC karena dengan pengawasan dan penindasan yang ketat tersebut, seluruh aktivitas perdagangan pada saat itu hanya dapat dilakukan melalui dan oleh VOC.
Dengan kata lain, seluruh keuntungan perdagangan yang ada pada saat itu semuanya jatuh ke tangan VOC. VOC memiliki keuntungan dalam mematok harga jual yang mereka inginkan dan dapat menjual barang dagangan mereka tanpa ada pesaing yang berarti.
Perjalanan Hongi juga memaksa pedagang-pedagang lokal untuk menjual hasil panen atau barang dagangan mereka kepada VOC dengan harga yang ditentukan oleh VOC sendiri. Dengan demikian, bukan hanya dari sisi penjualan, VOC juga mendapatkan keuntungan dari sisi pembelian barang dagangan.
Meski Perjalanan Hongi ini sukses mendatangkan keuntungan bagi VOC, namun perjalanan Hongi juga menimbulkan banyak dampak negatif bagi pedagang lokal dan para pesaing VOC. Keberadaan Perjalanan Hongi menekan pedagang lokal dan menghancurkan pesaing VOC, yang pada akhirnya berdampak pada monopoli perdagangan yang merugikan banyak pihak.