Diskusi

Tantangan dalam Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi Saat Ini adalah Menurunnya Rasa Persatuan dan Kesatuan diantara Sesama Warga

×

Tantangan dalam Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi Saat Ini adalah Menurunnya Rasa Persatuan dan Kesatuan diantara Sesama Warga

Sebarkan artikel ini

Perintis: Sikap dan Perilaku yang Menurunkan Rasa Persatuan dan Kesatuan

Image

Pancasila pada masa reformasi saat ini, khususnya di era digital yang cenderung transparan dan serba cepat, menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah terjadinya penurunan rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama warga. Sikap dan perilaku yang menjadi perumus penurunan ini mencakup aspek-aspek seperti bias rasial dan etnis, polarisasi politik yang berlebihan, serta persebaran hoax dan informasi palsu.

Bias Rasial dan Etnis

Kebhinekaan Indonesia yang begitu nyata, dapat menjadi dua mata pisau. Di satu sisi, membuktikan bahwa Pancasila mampu menyatukan berbagai suku, etnik, dan agama dalam satu pagar bernama Indonesia. Namun, di lain sisi, keragaman ini juga dapat melahirkan bias rasial dan etnis. Bias ini terkadang dilahirkan dari sikap dan perilaku tidak menerima perbedaan, dan cenderung melabeli atau merendahkan suku atau etnik tertentu.

Bias ini tidak hanya merusak rasa persatuan dan kesatuan, tetapi juga bertentangan dengan Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Bias dapat menumbuhkan perasaan bahwa satu kelompok lebih unggul daripada yang lain, dan berpotensi menimbulkan konflik.

Polarisasi Politik yang Berlebihan

Periode pemilu atau perayaan politik lainnya sering disertai polarisasi politik. Namun, polarisasi yang berlebihan dapat berbahaya dan menurunkan rasa persatuan dan kesatuan di antara warga. Berpihak pada partai politik atau calon tertentu adalah hak setiap warga, tetapi konflik yang dipicu oleh perbedaan pilihan politik dapat merusak ikatan persatuan dan kesatuan.

Persebaran Hoax dan Informasi Palsu

Era digital memberi kemudahan akses informasi. Namun, kemudahan ini juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan hoax atau informasi palsu. Misinformasi ini kadang sengaja diciptakan dan disebarluaskan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan, dan menyulut konflik atau kebencian di antara warga.

Kesimpulan

Pancasila sebagai ideologi bangsa harus mampu menjawab tantangan masa kini. Berkurangnya rasa persatuan dan kesatuan diantara warga adalah tantangan serius yang harus dihadapi. Bias rasial dan etnis; polarisasi politik yang berlebihan; serta persebaran hoax dan informasi palsu adalah beberapa sikap dan perilaku yang menjadi sumber penurunan rasa persatuan dan kesatuan di antara warga. Untuk itu, diperlukan upaya bersama dan peningkatan pemahaman Pancasila agar rasa persatuan dan kesatuan ini dapat dipulihkan dan diperkuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *