Pembahasan tentang kehidupan manusia purba biasanya berkisar pada peralatan batu dan kayu yang telah ditemukan dan dipelajari oleh arkeolog. Namun, titik pandang ini sangat membatasi dan tidak memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana manusia purba benar-benar hidup dan berinteraksi dengan dunia di sekeliling mereka. Ternyata, manusia purba menggunakan berbagai bahan alam lainnya untuk menciptakan alat, pakaian, dan teknologi kehidupan sehari-hari.
Osseous materials
Manusia purba menggunakan tulang dan tanduk yang mereka temukan atau hasil buruan mereka. Misalnya mammoth wol yang mati alami ataupun hasil buruan, tulang dan tanduknya digunakan untuk membuat berbagai peralatan: mata panah, pahat, jarum jahit, dan bahkan senjata. Praktik ini terjadi pada era Paleolitikum, dan ini membawa manusia pada pengetahuan baru tentang membentuk dan menggunakan tulang untuk berbagai keperluan.
Kulit Hewan
Manusia purba menggunakan kulit hewan untuk membuat peralatan mereka. Kulit hewan dijadikan pakaian yang diperlukan untuk bertahan dari cuaca ekstrem. Selain itu, kulit hewan juga dijadikan sebagai terpal, ransel, dan pengikat untuk berbagai peralatan.
Tanah Liat
Manusia purba juga menggunakan tanah liat sebagai bahan utama dalam pembuatan tembikar. Tembikar ini digunakan tidak hanya untuk penyimpanan makanan dan air, tetapi juga digunakan dalam upacara keagamaan dan sebagai perhiasan. Keahlian dalam membuat tembikar berkembang seiring waktu dan menjadi ciri khas dari beberapa budaya manusia purba.
Bulu dan Serat Alami
Bulu hewan dan serat tumbuhan digunakan oleh manusia purba untuk berbagai tujuan. Bulu hewan sering digunakan untuk mengisi pakaian supaya lebih hangat. Serat tumbuhan digunakan untuk membuat tali dan benang, yang kemudian digunakan untuk menjahit pakaian dan membuat jaring ikan.
Secara keseluruhan, pendekatan manusia purba terhadap teknologi sering kali merupakan contoh pertama dari prinsip-prinsip rekayasa, inovasi dan adaptasi. Mereka belajar bagaimana memanfaatkan dan mengubah lingkungan mereka guna memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Teknologi yang mereka gunakan bukanlah tiba-tiba muncul dari kekosongan, melainkan hasil dari pengamatan cermat, eksperimen, dan inovasi. Kesederhanaan teknologi ini tidak mengurangi pentingnya dalam perjalanan manusia menuju peradaban.