Teori kepemimpinan telah lama menjadi pokok kajian bagi psikolog, sosiolog, dan peneliti organisasi. Secara khusus, teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert Tannenbaum dan Warren H. Schmidt adalah contoh menarik dari pendekatan kontinjensi kepemimpinan.
Dalam teori mereka, Tannenbaum dan Schmidt merumuskan spektrum tingkah lalu pemimpin yang diasumsikan berkisar dari gaya otoriter sampai partisipatif. Spektrum ini dibagi menjadi tujuh tingkatan, dimulai dari ‘Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya’ sampai ‘Pemimpin meminta tim untuk membuat keputusan’.
Tannenbaum dan Schmidt menyadari bahwa ada banyak variabel yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yang efektif dalam suatu situasi tertentu. Faktor-faktor ini meliputi sifat pemimpin sendiri, harapan dan preferensi anggota tim, karakteristik organisasi, dan tuntutan lingkungan eksternal. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa pemimpin yang efektif adalah mereka yang mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan situasi.
Pendekatan mereka mengakui bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif dapat berubah tergantung pada situasi dan orang yang dipimpin. Ini berarti bahwa seorang pemimpin harus memiliki keterampilan untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan kebutuhan situasi dan timnya.
Teori kepemimpinan Tannenbaum dan Schmidt adalah contoh menonjol dari teori kontinjensi kepemimpinan, yang menekankan pada perubahan gaya kepemimpinan berdasarkan situasi dan kondisi di lingkungan kerja. Teori ini menyoroti pentingnya pemahaman dan penyesuaian tingkah laku pemimpin berdasarkan kebutuhan situasi untuk mencapai efektivitas maksimal.
Ini hanya garis besar singkat dari teori kepemimpinan Tannenbaum dan Schmidt. Pembahasan lebih lanjut tentang topik ini akan melibatkan penjelasan lebih mendetail tentang tujuh tingkatan dalam spektrum kepemimpinan mereka, dan bagaimana faktor-faktor situasional dapat mempengaruhi keputusan pemimpin tentang gaya kepemimpinan yang pas.
Secara keseluruhan, teori kepemimpinan dari Tannenbaum dan Schmidt memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami bagaimana gaya kepemimpinan yang efektif dapat bergantung pada banyak faktor kontekstual dan situasional, dan menekankan pentingnya fleksibilitas dan penyesuaian dalam kepemimpinan.