Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek-aspek budaya lainnya. Proses tersebut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk warisan budaya lokal atau nusantara. Warisan budaya tersebut bisa berupa bahasa daerah, kesenian daerah, dan upacara adat. Manakala globalisasi terus berlangsung, akan ada peluang bagi warisan budaya tersebut untuk menjadi semakin terkikis, dan pada kasus yang ekstrem, dapat mengancam kelangsungan hidup budaya tersebut.
Bahasa Daerah
Terdapat ratusan bahasa daerah di Nusantara, masing-masing dengan corak dan keunikannya sendiri. Dengan globalisasi, penggunaan bahasa daerah menjadi semakin berkurang, terutama di kalangan generasi muda. Seiring berkembangnya waktu, beberapa bahasa daerah bisa jadi semakin terancam punah karena kurangnya pengguna dan dokumentasi.
Kesenian Daerah
Kesenian daerah, seperti tari-tarian, musik, dan seni rupa, juga terpengaruh oleh globalisasi. Kesenian semacam ini menjadi semakin tergilas oleh produk budaya asing yang lebih populer dan mudah diakses. Akibatnya, kesenian daerah seringkali menjadi semakin terpinggirkan dan kurang diminati.
Upacara Adat
Upacara adat memiliki fungsi sosial dan religius yang sangat penting dalam masyarakat tradisional. Akan tetapi, dengan globalisasi, praktik dan nilai-nilai yang tertanam dalam upacara adat menjadi semakin terkikis. Di beberapa area, upacara adat bahkan mulai digantikan oleh acara yang lebih modern dan universal.
Secara keseluruhan, globalisasi bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan budaya lokal atau nusantara. Akan tetapi, seiring dengan tantangan tersebut, terdapat juga peluang untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya tersebut dalam skala yang lebih besar. Misalnya, teknologi dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan mengajarkan bahasa daerah, kesenian, dan upacara adat kepada generasi muda, serta memperkenalkan budaya tersebut kepada audiens yang lebih luas dalam skala global.