Desain interface yang efektif dan efisien adalah salah satu aspek penting untuk menciptakan pengalaman pengguna (user experience) yang memuaskan dan mudah digunakan. Salah satu prinsip dasar dalam desain interface adalah prinsip kesesuaian antara apa yang dilihat pengguna di layar dengan apa yang dihasilkan oleh sistem. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip “WYSIWYG” (What You See Is What You Get).
Apa Itu WYSIWYG?
WYSIWYG adalah akronim dari ungkapan “What You See Is What You Get”. Konsep ini pertama kali diperkenalkan dalam industri komputasi dan teknologi informasi. Ide utamanya adalah apa yang dilihat pengguna di layar komputer saat mereka mengedit atau mendesain suatu halaman, akan sama persis seperti apa yang mereka dapatkan di output akhir. Ini berlaku untuk aplikasi-aplikasi seperti editor teks, aplikasi desain grafis, hingga pengembangan web.
Pentingnya Prinsip WYSIWYG dalam Desain Interface
Prinsip WYSIWYG sangat penting dalam desain interface untuk beberapa alasan:
- Memudahkan Pengguna: Dengan prinsip WYSIWYG, pengguna dapat melihat secara langsung bagaimana hasil akhir dari apa yang mereka kerjakan. Hal ini memudahkan pengguna untuk membuat keputusan dan mencegah kesalahan sebelum hasil akhir diproses.
- Meningkatkan Efisiensi: Prinsip ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk menebak bagaimana tampilan output berdasarkan apa yang mereka lihat di layar. Hal ini menghemat waktu dan upaya, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Implementasi Prinsip WYSIWYG
Dalam praktiknya, banyak aplikasi dan software yang menerapkan prinsip WYSIWYG, beberapa di antaranya adalah:
- Perangkat Lunak Pengolah Kata: Seperti Microsoft Word dan Google Docs, di mana yang ditulis dan dilihat oleh pengguna di layar saat mereka mengetik adalah apa yang akan mereka dapatkan saat mencetak atau menyimpan dokumen.
- Perangkat Lunak Desain Grafis: Adobe Photoshop dan Illustrator adalah contoh perangkat lunak desain grafis yang menggunakan prinsip WYSIWYG. Hal yang sama juga berlaku untuk perangkat lunak desain antarmuka pengguna, seperti Sketch dan Figma.
Meskipun WYSIWYG adalah standar industri dalam banyak hal, penting untuk dicatat bahwa prinsip ini bukan satu-satunya yang digunakan dalam desain interface. Konsep-konsep lainnya juga penting, seperti merancang dengan memahami konteks pengguna, mengutamakan kegunaan (usability), dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna. WYSIWYG, bagaimanapun, tetap menjadi fondasi penting untuk memastikan bahwa apa yang pengguna lihat adalah apa yang mereka dapatkan.