Natural Language Processing (NLP) adalah cabang ilmu yang berorientasi pada interaksi antara komputer dan bahasa manusia. NLP memanfaatkan teknologi dalam memahami, menganalisis, dan memanfaatkan bahasa manusia secara efektif. Pada dasarnya terdapat tiga aspek utama dalam teori pemahaman NLP, yaitu: pemahaman sintaksis, semantik, dan pragmatik.
Pemahaman Sintaksis
Sintaksis adalah tata bahasa atau aturan tentang penyusunan kata dalam bahasa. Pada konteks NLP, pemahaman sintaksis merujuk kepada kemampuan komputer dalam memahami bagaimana kalimat tersebut dibangun. Proses ini adalah penting agar komputer dapat mengidentifikasi kata kerja, kata benda, kata sifat, dan lainnya. Dengan memahami sintaksis, komputer dapat menentukan mana subjek atau objek dalam suatu kalimat.
Pemahaman Semantik
Setelah memahami sintaksis, komputer kemudian perlu memahami semantik atau arti dari kalimat tersebut. Pemahaman semantik merujuk kepada pengertian kalimat secara mendalam, meliputi pengertaian kata secara individual serta pengertian kalimat secara keseluruhan. Misalnya, mengartikan kata yang memiliki arti ganda atau polisemi, memahami sinonim-antonim, dan pengertian idiom atau ungkapan.
Pemahaman Pragmatik
Pragmatik merujuk kepada konteks di balik penggunaan bahasa. Eventualitas, konteks social, dan tujuan dari pengaturan kalimat merupakan beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pemahaman pragmatik. Misalnya, menginterpretasi ironi atau sarcasm, memahami kalimat yang ambigu, dan menentukan niat yang tersirat dalam kalimat.
Dengan memahami ketiga aspek tersebut, NLP memiliki kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menerjemahkan teks dalam berbagai bahasa dengan lebih akurat dan efisien. Melalui perpaduan antara linguistik, ilmu komputer, dan teknologi AI, NLP terus berkembang dan mampu menghasilkan komunikasi yang lebih baik antara manusia dan mesin.