Ghofar, seorang pria berusia 32 tahun, telah membuat keputusan berani dan altruistik ketika dia mendengar tentang bencana gempa bumi yang menimpa provinsi Aceh. Ghofar sangat prihatin dengan kondisi yang dialami oleh warga Aceh. Dia tidak memiliki apa-apa selain rasa empati yang mendalam dan kuat, sebuah emosi yang menggerakkan dia untuk bertindak.
Meski tidak secara langsung terlibat dalam bencana tersebut, Ghofar memilih untuk berkorban. Dia telah menyumbangkan semua tabungannya untuk membantu para korban gempa bumi. Keputusan Ghofar untuk menyumbangkan semua tabungannya adalah bukti bahwa empati dan altruisma masih ada di tengah-tengah kita, meskipun dalam situasi yang paling tragis sekalipun.
Tindakan Ghofar merupakan wujud dari kepedulian dan empati yang dalam. merupakan sikap yang terpuji dan patut ditiru. Dia menjadi sosok yang memperlihatkan bahwa memperdulikan orang lain, meski tanpa hubungan langsung, adalah sesuatu yang sangat berharga. Altruisme ini menunjukkan bahwa kemanusiaan dan empati dapat membuat perbedaan yang signifikan bahkan dalam situasi terparah.
Menyumbang semua tabungan bukanlah tindakan yang mudah. Ini bukan hanya tentang memberikan sejumlah uang. Ini adalah tentang menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri. Ini adalah tentang melihat lebih dari sekadar kesulitan sendiri dan melihat penderitaan orang lain. Ghofar telah melihat penderitaan warga Aceh dan dia telah merespons dengan cara yang paling manusiawi dan penuh cinta.
Hal tersebut ulasannya tentang tindakan Ghofar yang bisa menjadi inspirasi bagi semua orang, bahwa melihat penderitaan orang lain dan bertindak untuk meringankan beban mereka adalah hal yang sangat berarti dan berharga. Pada akhirnya, empati dan kepedulian adalah nilai-nilai inti yang membuat kita manusia dan membantu kita untuk terus berkembang sebagai masyarakat.