Ghofar, seorang pribadi yang dermawan dan empati, merasa prihatin dengan kondisi yang sedang dialami oleh warga Aceh yang baru-baru ini terkena bencana gempa bumi. Perlunya bantuan dan dukungan bagi mereka menjadi motivasi yang kuat baginya untuk melakukan sesuatu. Keputusannya yang tanpa ragu untuk menyalurkan seluruh tabungannya sebagai bentuk bantuan menjadi bukti nyata dari kesadaran dan tanggung jawab sosialnya.
Tindakan yang dilakukan Ghofar bukanlah sesuatu yang mudah. Bell’s (1993) dalam konsep bela diri, mengungkapkan bahwa orang seringkali lebih memilih untuk menolong diri sendiri daripada orang lain. Namun, Ghofar tampaknya melawan prinsip ini dan memilih untuk menunjukkan kepeduliannya kepada sesama dengan caranya yang unik.
Dalam konteks ini, tindakan Ghofar merupakan representasi nyata dari belas kasih, empati, dan pembelaan terhadap kaum yang menderita. Ia mengekspresikan cinta kasihnya kepada sesama melalui perbuatan nyata, yaitu menyumbangkan tabungannya untuk membantu korban gempa bumi di Aceh.
Perbuatan Ghofar ini merupakah manifestasi dari nilai-nilai altruisme, ide bahwa kesejahteraan orang lain sama pentingnya dengan kesejahteraan diri kita sendiri. Ia mendorong kita semua untuk berpikir tidak hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa berkontribusi untuk kesejahteraan orang lain.
Secara keseluruhan, Ghofar telah menunjukkan kepada kita bahwa setiap individu berpotensi menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, melalui tindakan altruistik dan kepedulian terhadap sesama. Tindakan-tindakan semacam ini, walaupun mungkin tampak kecil, namun bisa memberi dampak yang sangat besar bagi mereka yang menerima.
Melalui tindakan Ghofar, diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa peduli dan berbuat nyata bagi sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Maka dari itu, mari kita aplikasikan semangat kepedulian Ghofar dalam kehidupan sehari-hari kita.
