Sekolah

Tindakan Keperawatan pada Kondisi Gawat Darurat/Bencana/Kritikal

×

Tindakan Keperawatan pada Kondisi Gawat Darurat/Bencana/Kritikal

Sebarkan artikel ini

Dalam situasi bencana atau keadaan kritikal, kemampuan profesional perawat dalam memberikan perawatan mendadak pada pasien menjadi sangat penting. Bencana alam, misalnya, dapat menyebabkan korban luka banyak dan beragam, yang memerlukan perhatian medis segera. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai tindakan keperawatan yang diperlukan dalam kondisi darurat, bencana, dan kritikal.

Penilaian Awal

Aksi awal yang dilakukan oleh perawat adalah penilaian cepat dan tepat. Dalam keadaan gawat darurat, penilaian yang efisien terhadap korban sangat penting untuk memprioritaskan perawatan penunjang kehidupan. Ini mencakup penilaian ABC (Airways, Breathing, Circulation), kaji cepat respon neurologis dan penilaian trauma.

Triage

Triage adalah proses menilai keparahan cedera atau sakit pada korban dengan tujuan menentukan prioritas perawatan. Sistem triage menentukan siapa yang membutuhkan perawatan medis segera, siapa yang bisa menunggu, dan siapa yang mungkin tidak selamat. Ada beberapa sistem triage, tetapi skema umum melibatkan penandaan korban dengan tiga kategori: merah (memerlukan perawatan segera), kuning (stabil tetapi memerlukan observasi medis), dan hitam (meninggal atau hampir pasti akan meninggal).

Pemeriksaan Fisik dan Observasi

Perawat lalu melakukan pemeriksaan fisik pasien. Ini termasuk pemeriksaan dari kepala hingga kaki, catat setiap luka atau cedera yang diamati. Pemeriksaan ini juga dapat melibatkan pemeriksaan vital seperti suhu tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah.

Komunikasi dan Kerjasama

Perawat sering kali harus bekerja dengan tim medis lainnya dalam merawat pasien dalam kondisi kritikal. Oleh karena itu, mampu berkomunikasi dengan efektif dan bekerja sama dengan tim adalah keterampilan yang sangat penting. Bekerja sama dengan tim medis lainnya memastikan bahwa semua aspek dari perawatan pasien diperhatikan.

Edukasi dan Support Emosional

Pasien dan keluarganya mungkin merasa ketakutan atau cemas karena bencana atau keadaan darurat. Oleh karena itu, perawat harus mampu memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang apa yang terjadi, serta memberikan dukungan emosional dan empati.

Keberlanjutan Perawatan

Setelah bencana, perawat juga bertanggung jawab untuk merencanakan keberlanjutan perawatan. Ini bisa termasuk rehabilitasi, merencanakan jadwal operasi atau pemulihan, dan merencanakan jadwal kunjungan rumah sakit berikutnya.

Umumnya, tindakan keperawatan dalam situasi darurat, bencana, dan kritikal melibatkan penilaian cepat dan triage, dukungan medis dan emosional, serta perencanaan perawatan berkelanjutan. Secara keseluruhan, perawat memegang peran penting dalam mengelola situasi darurat dan membantu korban untuk pulih dan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *