Kemerdekaan Indonesia tidak datang dengan mudah. Tubuh negeri ini dipenuhi bekas luka perjuangan panjang dan hebat terhadap kolonialisme dan penjajahan. Sejak dini, Bangsa Indonesia telah menunjukkan semangat juang tinggi untuk mempertahankan kemerdekaannya, yang dibuktikan oleh berbagai peristiwa perlawanan yang terjadi sejak masuknya tentara sekutu ke Indonesia. Meski demikian, beberapa peristiwa tidak termasuk dalam rangkaian perjuangan ini, dan akan kita telaah lebih lanjut dalam artikel ini.
Perlawanan terhadap tentara sekutu oleh bangsa Indonesia dimulai segera setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada 15 Agustus 1945. Sekutu, lebih khusus Belanda, melihat ini sebagai peluang untuk mengembalikan kekuasaan kolonial mereka di Indonesia. Namun, semangat juang tinggi bangsa Indonesia membuktikan bahwa mereka tidak akan melepaskan kemerdekaan mereka tanpa berjuang.
Berbagai peristiwa heroik dan perjuangan sengit terjadi selama periode ini. Di antara peristiwa tersebut adalah Pertempuran Surabaya (10 November 1945), yang menjadi simbol perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Dengan semboyan “merdeka atau mati”, rakyat Indonesia mengambil senjata dan pertempuran ini menjadi simbol semangat juang tinggi bangsa.
Selanjutnya, ada Serangan Umum 1 Maret 1949. Dalam serangan ini, pasukan Indonesia berhasil merebut kembali Yogyakarta dari Belanda, sehingga menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan untuk berjuang melawan kolonial.
Namun, ada beberapa peristiwa yang tidak termasuk dalam rangkaian perjuangan ini. Termasuk di dalamnya adalah Agresi Militer Belanda I dan II yang dilakukan oleh Belanda dengan tujuan merebut kembali Indonesia. Meski merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, namun dalam konteks semangat juang bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, peristiwa ini lebih menggambarkan agresi dan ambisi Belanda daripada demonstrasi semangat juang bangsa Indonesia.
Jadi, Jawabannya Apa?
Semangat juang bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan semestinya menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Meskipun ada peristiwa yang tidak termasuk dalam rangkaian perjuangan ini, seperti Agresi Militer Belanda I dan II, namun tidak mengurangi nilai heroisme dan determinasi bangsa Indonesia dalam mempertahankan hak-hak mereka. Gambaran keberanian dan semangat juang ini harus tetap dipelihara dan diceritakan kembali demi mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa dan menjaga semangat juang yang ada.