Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat kaya dan beragam, terdiri dari ribuan suku dan budaya, puluhan bahasa daerah dan berbagai kepercayaan dan agama. Dalam keadaan seperti ini, kemungkinan konflik yang dihasilkan dari perbedaan kebudayaan dan agama bisa sangat tinggi. Namun, ada satu tokoh yang berperan besar dalam menciptakan semboyan yang mampu menyatukan berbagai suku, budaya, dan agama di Indonesia. Tokoh itu adalah Mohammad Hatta.
Mohammad Hatta adalah tokoh bangsa Indonesia yang mengemukakan tentang penggunaan semboyan untuk mempersatukan keberagaman bangsa ini. Dia adalah wakil presiden pertama Republik Indonesia dan juga seorang aktivis kemerdekaan. Hatta dikenal luas sebagai arsitek dari semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan ini berasal dari bahasa Jawa Kuno, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Bhinneka Tunggal Ika: Menghargai Keberagaman
Menggunakan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, Hatta ingin mendorong rakyat Indonesia untuk menghargai dan menghormati perbedaan, serta bertujuan untuk menciptakan rasa persatuan dan kesatuan di tengah keanekaragaman. Semboyan ini menekankan bahwa meski Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama, tetapi hanya satu – satu Indonesia.
Dalam konteks yang lebih luas, “Bhinneka Tunggal Ika” mencerminkan esensi Pancasila, yakni falsafah dan ideologi dasar negara Indonesia. Dalam Pancasila, ada lima sila yang mengatur dan mengarahkan bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara harus dilakukan oleh rakyat Indonesia, yaitu:
- Ketuhanan yang maha esa,
- Kemanusiaan yang adil dan beradab,
- Persatuan Indonesia,
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Peran Mohammad Hatta dalam Persatuan Indonesia
Hatta sangat percaya bahwa persatuan dan kesatuan Indonesia bisa dicapai jika semua elemen bangsa mau menghargai dan menghormati keberagaman bangsa. Melalui semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, dia mendorong rakyat Indonesia untuk tidak hanya menerima keberagaman, tetapi juga merayakannya sebagai bagian integral dari identitas nasional.
Dalam perjalanan sejarahnya, semboyan ini telah dijadikan moto atau prinsip hidup oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Kini, “Bhinneka Tunggal Ika” telah menjadi semboyan yang tidak hanya menggambarkan keadaan bangsa Indonesia, tetapi lebih dari itu, telah menjadi pedoman bagi rakyat dan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.
Kesimpulan
Mohammad Hatta melalui semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” memainkan peran penting dalam mempersatukan berbagai elemen bangsa di tengah keberagaman budaya dan agama yang ada di Indonesia. Semboyan ini telah menjadi landasan kuat dalam membentuk keharmonisan dan persatuan di antara masyarakat Indonesia. Berbeda-beda tetapi tetap satu, itulah semboyan besar yang kita warisi dan harus kita jaga dan lestarikan untuk generasi yang akan datang.