Gerabah merupakan produk kerajinan yang dibuat dari tanah liat dan sudah dikenal oleh umat manusia sejak zaman praaksara. Pada zaman Mesolitikum akhir, sekitar 10.000 sampai 5.000 tahun SM, tradisi membuat gerabah mulai dikenal dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat pada saat itu. Meski pada awalnya teknologi pembuatannya masih sangat sederhana, tradisi ini kemudian berkembang dan menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia.
Fungsi Utama Gerabah
Gerabah pada masa Mesolitikum akhir terutama berfungsi sebagai wadah atau alat untuk menyimpan makanan dan minuman. Bentuk dan ukurannya beragam, tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaannya. Ada juga gerabah yang digunakan untuk memasak. Selain itu, gerabah juga digunakan sebagai alat dalam upacara-upacara keagamaan, seperti alat persembahan dan alat untuk memenggal hewan kurban.
Peran Gerabah dalam Masyarakat Praaksara
Dalam konteks masyarakat praaksara, fungsi gerabah tidak hanya sebatas alat praktis dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan gerabah juga mengungkap adanya pengetahuan dasar tentang ilmu keramik dan teknologi pembakaran pada masyarakat praaksara tersebut.
Pembuatan gerabah juga merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai teknik dan keterampilan yang kemudian dapat memberikan indikasi tentang tingkat kebudayaan dan pengetahuan teknologi masyarakat masa itu.
Kesimpulan
Tradisi membuat gerabah yang mulai dikenal oleh masyarakat praaksara pada zaman Mesolitikum akhir menjadi saksi bisu perjalanan panjang umat manusia dalam mengenal dan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Gerabah, sebagai produk awal teknologi manusia, tidak hanya mempunyai peranan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.