Sekolah

Tulislah Teks Hadis yang Menjelaskan Bahwa Cabang Iman itu Berjumlah 63, dan Sebutkan 3 Cabang Iman yang Lain, Selain 4 Cabang Iman yang Sudah Dipelajari

×

Tulislah Teks Hadis yang Menjelaskan Bahwa Cabang Iman itu Berjumlah 63, dan Sebutkan 3 Cabang Iman yang Lain, Selain 4 Cabang Iman yang Sudah Dipelajari

Sebarkan artikel ini

Hadis yang menjelaskan tentang cabang-cabang iman sebenarnya tidak secara langsung menyebut jumlahnya ada 63. Salah satu hadis yang paling terkenal dalam hal ini adalah Hadits dari Rasulullah SAW yang menerangkan bahwa iman terdiri dari lebih dari 70 cabang.

Dalam riwayat Muslim:

“Iman itu ada tujuh puluh dan beberapa cabang. Paling tinggi adalah lafaz Laa ilaha illallah, dan paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Malu adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim).

Namun, tidak ada penjelasan yang jelas tentang apakah kita harus memahami angka 70 dalam konteks literal atau secara simbolis. Meskipun demikian, umat Islam secara umum menerima bahwa ada banyak elemen atau cabang iman, yang semuanya penting dan saling terkait.

Berikut ini adalah tiga cabang iman yang dapat kita pelajari selain empat cabang iman yang mungkin sudah dipelajari:

  1. Mengucapkan kalimat tauhid – Dalam hadis di atas, ini dijelaskan sebagai “cabang iman yang paling tinggi”. Merupakan pengakuan bahwa hanya ada satu Tuhan yang patut disembah dan itu adalah Allah.
  2. Rasa malu atau haya – Dijelaskan dalam hadis sebagai “sebagian dari iman”. Rasa malu dalam hal ini adalah rasa malu terhadap Allah, yang melahirkan upaya untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi larangan-Nya.
  3. Menyayangi sesama manusia – Dalam sebuah hadis lain, Rasulullah SAW berkata: “Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, walaupun hadis tidak secara spesifik menjelaskan adanya 63 cabang iman, kita bisa memahami bahwa ada banyak aspek dan elemen dalam iman, yang semuanya saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam rangka menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *