Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang memiliki keanekaragaman yang sangat luas, mulai dari tumbuhan yang memiliki biji hingga yang tidak. Salah satu kelompok tumbuhan yang tidak memiliki biji adalah tumbuhan paku dan lumut. Bagaimana tumbuhan tersebut berkembang biak? Simak ulasan berikut ini yang menjelaskan proses perkembangbiakan pada tumbuhan paku dan lumut.
Lumut: Bryophyta
Lumut termasuk dalam divisi Bryophyta dan merupakan tumbuhan yang tumbuh subur sepanjang tahun. Bentuknya yang kecil dan menjalar membuat lumut mudah ditemukan di berbagai lingkungan, seperti batang pohon, bebatuan, tanah, dan perairan. Lumut berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan Aseksual pada Lumut
Cara berkembang biak aseksual pada lumut terjadi melalui fragmentasi dan gemma. Fragmentasi merupakan pembelahan tubuh tumbuhan menjadi beberapa bagian yang kemudian tumbuh menjadi individu baru. Pada gemma, lumut menghasilkan struktur khusus yang memiliki sel-sel haploid yang tersebar oleh air, hewan, atau angin. Gemma ini akan menempel pada suatu tempat yang cocok, dan tumbuh menjadi individu baru yang dapat berkembangbiak lagi secara aseksual atau seksual.
Perkembangbiakan Seksual pada Lumut
Perkembangbiakan seksual pada lumut terjadi melalui keterlibatan dua organ seksual, yaitu arkegonium (organ seksual betina) dan anteridium (organ seksual jantan). Proses ini melibatkan pelepasan sperma dari anteridium menuju arkegonium dan bergabung dengan ovum untuk membentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi sporogonium yang menghasilkan spora. Spora ini akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang dikenal sebagai protonema, dan akhirnya berubah menjadi gametofit (tumbuhan lumut dewasa).
Tumbuhan Paku: Pteridophyta
Tumbuhan paku tergolong dalam divisi Pteridophyta yang memiliki bentuk dan ukuran yang lebih besar dibanding lumut. Tumbuhan paku umumnya ditemukan di daerah berudara lembap dan tumbuh subur pada musim hujan. Tumbuhan paku berkembang biak melalui cara seksual dengan menggunakan spora sebagai alat reproduksi.
Perkembangbiakan Seksual pada Tumbuhan Paku
Proses reproduksi seksual pada tumbuhan paku melibatkan pembentukan dan pelepasan spora dari sporangium yang terdapat pada bagian bawah daun. Sporangium akan terbuka saat kondisi lingkungan mendukung, dan spora akan terlepas. Spora yang jatuh pada tempat yang cocok akan bergerminasi menjadi gametofit berbentuk hati yang disebut protalus. Proses perkembangbiakan seksual tumbuhan paku terjadi dengan adanya pelepasan sperma dari organ seksual jantan (antheridium) yang kemudian berenang menuju organ seksual betina (arkegonium). Di dalam arkegonium, sperma bergabung dengan ovum untuk membentuk zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Demikianlah pembahasan tentang cara berkembang biak pada tumbuhan paku dan lumut yang merupakan contoh tumbuhan tidak berbiji. Diketahui bahwa perkembangbiakan pada lumut terjadi melalui metode aseksual dan seksual, sedangkan tumbuhan paku melalui proses seksual dengan spora sebagai alat reproduksi.