Sosial

Udin, Sarjana Teknik Industri yang Memilih Menjadi Petani: Kajian tentang Ketenagakerjaan

×

Udin, Sarjana Teknik Industri yang Memilih Menjadi Petani: Kajian tentang Ketenagakerjaan

Sebarkan artikel ini

Udin, putra dari keluarga kaya, tampil sebagai contoh menarik dan menghibur dari pengambilan keputusan karir yang tidak konvensional. Setelah berhasil memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri dari salah satu perguruan tinggi yang terkemuka, ia ditawari banyak pekerjaan dengan gaji yang menarik, namun ia dengan tegas menolak semua tawaran tersebut. Sebaliknya, ia memilih untuk pulang kampung dan meneruskan pekerjaanya sebagai petani – sebuah pekerjaan yang dijalankan keluarganya selama beberapa generasi.

Tentu saja, keputusan Udin membingungkan bagi banyak orang. Dalam masyarakat kita yang cenderung memberikan apresiasi pada pekerjaan formal berpenghasilan tinggi atau profesi dengan gelar akademik lanjutan, menjadi petani setelah menyelesaikan pendidikan tinggi dapat dianggap sebagai kesia-siaan. Namun, yang perlu dipahami adalah bahwa keputusan seperti itu seringkali menjadi pilihan pribadi dan bukan karena kurangnya peluang.

Dalam kasus Udin, tampaknya ia memilih untuk mengikuti hatinya, bukannya tuntutan status sosial atau tekanan budaya, dalam menentukan jalannya sendiri. Ia bekerja sebagai petani setiap hari, mulai dari pukul 07.30 sampai 11.00 dan kemudian melanjutkan kembali di sore hari mulai pukul 14.00 hingga 17.00.

Tetapi bagaimana ini berhubungan dengan konsep ketenagakerjaan? Ketenagakerjaan adalah konsep yang berkaitan dengan hubungan antara pekerja dan pengusaha, termasuk persyaratan kerja, hak dan kewajiban, kondisi kerja, dan lingkungan kerja. Meskipun Udin bukan pekerja formal seperti kebanyakan orang dengan latar belakang pendidikannya, ia tetap termasuk dalam lingkup ketenagakerjaan. Mengapa demikian? Karena ia menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri, ia menjadi pekerja dan pengusaha dalam satu waktu yang sama. Ini menjadi contoh kasus self-employment atau pekerjaan mandiri.

Meski tidak tradisional, perjalanan Udin menunjukkan bahwa pilihan karir beragam dan tidak harus selaras dengan gelar atau latar belakang pendidikan tertentu. Itu adalah suatu pengingat bagi kita semua bahwa kesuksesan dan kepuasan kerja datang dalam banyak bentuk dan ukuran, dan masing-masing orang memiliki definisi sendiri tentang apa itu kesuksesan. Udin telah menemukan miliknya dalam pekerjaan sehari-hari sebagai petani, meneruskan warisan keluarganya, dan merasa puas dan berbahagia dengan apa yang dilakukannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *