Menata jendela rumah tidak hanya soal estetika. Faktor-faktor teknis seperti memilih ukuran kaca juga sangat penting untuk mencapai fungsi optimal jendela. Salah satu hal yang mungkin seringkali kita temui, namun jarang disadari, adalah ukuran kaca yang dipasang pada kusen jendela yang dibuat lebih kecil daripada bingkainya. Hal ini bukan tanpa alasan, ada beberapa tujuan utama yang mendasari praktek ini.
1. Mengakomodasi Ekspansi dan Kontraksi Kaca
Bahan kaca memiliki sifat bisa mengalami ekspansi (pemanjangan) saat terkena panas dan kontraksi (penyusutan) saat terkena dingin. Jika ukuran kaca sama persis dengan bingkai atau kusen, perubahan suhu bisa mendorong kaca menekan bingkai dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada kaca atau bingkai itu sendiri. Oleh karena itu, kaca dibuat lebih kecil untuk memberikan ruang bagi kaca untuk ekspansi dan kontraksi tanpa merusak struktur kusen atau bingkainya.
2. Memudahkan Pemasangan dan Penggantian Kaca
Kaca yang ukurannya lebih kecil daripada bingkainya lebih mudah dipasang dan diganti bila suatu saat diperlukan. Bila ukuran kaca sama besar atau lebih besar daripada kusen, akan diperlukan tenaga dan kehati-hatian ekstra untuk memasang atau menggantinya. Risiko pecah atau rusak juga akan lebih besar.
3. Menambah Keamanan
Kaca yang lebih kecil daripada bingkainya berarti memiliki sisi yang tidak langsung menempel pada bingkai. Hal ini berarti menambah proteksi dari upaya pencurian atau penyusupan karena akan lebih sulit untuk seseorang mencabut dan mengeluarkan kaca dari bingkainya.
4. Mengurangi Risiko Pecah
Dengan memberikan ruang antara kaca dan bingkai, menurunkan tekanan yang diterima oleh kaca dan berarti mengurangi risiko kaca pecah. Hal ini tentu sangat penting, terutama pada bangunan di daerah dengan aktivitas seismik tinggi.
Dengan alasan-alasan di atas, akan lebih menguntungkan jika ukuran kaca yang dipasang pada kusen jendela dibuat lebih kecil daripada bingkainya. Hal ini tentunya membantu dalam menjamin fungsi dan manfaat jendela Anda seoptimal mungkin.
