Pers di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan beragam. Dahulu, berita dan informasi disampaikan melalui lisan, papan pengumuman, dan koran tulis. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan berbagai angin perubahan politik, sosial, budaya, dan teknologi, pers Indonesia bertumbuh dan berkembang. Pada artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai sejarah pers Indonesia sebelum abad ke-20.
Awal Mula Pers di Indonesia
Sebelum abad ke-20, pers di Indonesia umumnya berada di bawah kendali kolonial Belanda. Ini umum terjadi di negara-negara koloni, di mana kekuasaan kolonial mengendalikan publikasi dan distribusi berita dan informasi. Di Indonesia, koran pertama yang dicetak menggunakan mesin cetak adalah koran berbahasa Melayu, “Bataviasche Nouvelles”, yang diterbitkan pertama kali pada 1744. Koran ini diterbitkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan ditujukan untuk komunitas Belanda di Batavia.
Pembatasan Pers oleh Belanda
Pada awal perkembangannya, pers dibatasi oleh penguasa kolonial. Kekuasaan Belanda memberlakukan aturan yang ketat terhadap kebebasan berekspresi dan beropini, dan melarang setiap penerbitan yang memiliki nuansa politis atau mengkritik pemerintahan mereka. Akibatnya, pers di Indonesia hampir semuanya berada di bawah pengaruh dan kontrol Belanda. Mayoritas pers yang ada menjalankan fungsi sebagai alat propaganda, bukan sebagai media informasi dan komunikasi yang merdeka dan profesional.
Munculnya Pers Nasionalis
Meskipun demikian, seiring dengan meningkatnya kesadaran nasional dan pergerakan nasionalis, muncullah pers nasionalis. Salah satunya adalah koran berbahasa Melayu, “Medan Prijaji”, yang diterbitkan oleh Tirto Adhi Soerjo pada 1907. Koran ini mengangkat isu-isu lokal dan nasional dan menyerukan kemerdekaan Indonesia dari Belanda. Sejak saat itu, pers di Indonesia mulai menerbitkan berita dan artikel dengan sudut pandang nasionalis dan mulai mendorong gerakan kemerdekaan Indonesia.
Penutup
Sebelum abad ke-20, pers di Indonesia didominasi oleh pihak kolonial Belanda. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, mulai muncul pers nasionalis yang mendorong perjuangan kemerdekaan. Ada banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pers Indonesia pada masa itu, tapi hal itu menjadi bagian penting dari sejarah pers di Indonesia yang membentuk bentuk dan karakter pers Indonesia seperti yang kita kenal saat ini.