Hikayat merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang terdiri dari prosa dan bersifat naratif, biasanya berisi cerita-cerita tentang sejarah atau asal-usul suatu bangsa. Hikayat memiliki sejumlah unsur intrinsik, termasuk alur, tema, penokohan, pengaruh latar, dan lainnya. Affek, atmosfer, dan gaya bahasa juga termasuk unsur intrinsik yang ada di dalam teks hikayat.
Unsur intrinsik yang diberikan dalam bentuk watak, karakter, serta sifat yang dimiliki oleh tokoh pada faktanya adalah penokohan. Penokohan dalam dunia sastra memiliki fungsi penting untuk membangun emosi pembaca dan membantu melukiskan dinamika cerita secara keseluruhan.
Karakter dan watak seorang tokoh merupakan cerminan dari kepribadian mereka, dan biasanya ditampilkan melalui perilaku, dialog, atau interaksi mereka dengan tokoh lainnya. Misalnya, bisa dilihat dalam penggambaran emosional atau perasaan tokoh, tindakan dan cara berinteraksi tokoh, serta dialog yang dilakukan tokoh. Semua elemen ini berkontribusi untuk membangun karakter dan watak tokoh secara keseluruhan.
Pada dasarnya, penokohan terdiri dari dua tipe, yaitu penokohan langsung dan tidak langsung. Penokohan langsung adalah ketika penulis secara eksplisit menjelaskan karakter atau sifat seorang tokoh, sedangkan penokohan tidak langsung adalah ketika penulis menggambarkan karakter atau sifat seorang tokoh melalui tindakan, dialog, atau interaksi mereka dengan tokoh lainnya.
Penokohan dalam hikayat seringkali bersifat kompleks dan multi-dimensi, dengan sejumlah karakter dan sifat yang berbeda-beda secara mendalam. Ini memungkinkan pembaca untuk menjalani perjalanan yang dinamis dan menarik saat menjelajahi cerita hikayat.
Secara keseluruhan, unsur intrinsik dalam bentuk penokohan dalam teks hikayat memainkan peran penting dalam membuat cerita menjadi lebih hidup dan memberikan kedalaman emosional dan psikologis bagi tokoh-tokohnya.