Budaya

Untuk Dapat Bereproduksi, Virus Harus Menginfeksi Sel Inang: Mengapa Virus Tidak Dapat Bereproduksi Sendiri?

×

Untuk Dapat Bereproduksi, Virus Harus Menginfeksi Sel Inang: Mengapa Virus Tidak Dapat Bereproduksi Sendiri?

Sebarkan artikel ini

Virus adalah parasit intraseluler yang sangat kecil dan kompleks. Strukturnya terdiri dari asam nukleat (RNA atau DNA) yang dikelilingi oleh mantel protein. Oleh karena itu, virus membutuhkan sel inang untuk melangsungkan proses reproduksi, mereka tidak dapat melakukannya secara mandiri. Tetapi mengapa virus tidak dapat bereproduksi sendiri seperti organisme lainnya?

Alasan utama adalah fakta bahwa virus tidak memiliki komponen seluler yang benar-benar esensial untuk proses reproduksi. Oleh karena tingkat kompleksitas rendah mereka, virus tidak memiliki aparatus biologis seperti ribosom (untuk sintesis protein), mitokondria (untuk membuat energi), atau enzim yang diperlukan untuk menggandakan informasi genetik mereka.

Dengan kata lain, virus tidak memiliki “alat” yang diperlukan untuk melakukan “pekerjaan” penggandaan diri. Karena itulah mereka harus “menyewa bengkel” biologis sel inang. Proses ini dimulai ketika virus menempel pada sel inang dan menyuntikkan materi genetiknya ke dalam sel tersebut. Setelah itu, virus “mengerahkan” mesin sel untuk memproduksi ribonukleotida baru (blok bangunan DNA), sintesis protein, dan proses biologis lain yang esensial untuk pembentukan partikel virus baru.

Selain itu, para ilmuwan berpendapat bahwa virus tidak dapat bereproduksi sendiri karena mereka berada di batas antara hidup dan tidak hidup. Mereka memiliki materi genetik seperti organisme hidup, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan fungsi-fungsi penting kehidupan, seperti metabolisme atau reproduksi, tanpa bantuan sel inang.

Jadi, walau virus memiliki karakteristik kehidupan seperti memiliki asam nucleat dan mampu berevolusi, tetapi tidak bisa melakukan reproduksi atau metabolisme sendiri telah menjadikan virus berada di perbatasan antara benda hidup dan mati, dimana kehidupannya hanya dapat terwujud bila berada di dalam sel inang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *