Budaya

Untuk Menggambarkan Masa Kehidupan Manusia Purba Lebih Tepat Menggunakan Istilah Praaksara Dibandingkan Prasejarah, Mengapa Demikian?

×

Untuk Menggambarkan Masa Kehidupan Manusia Purba Lebih Tepat Menggunakan Istilah Praaksara Dibandingkan Prasejarah, Mengapa Demikian?

Sebarkan artikel ini

Ketika mendiskusikan periode waktu terdahulu dalam sejarah manusia, ada dua istilah yang kerap kali dipergunakan: zaman praaksara dan zaman prasejarah. Meski sering digunakan secara bergantian, kedua istilah ini sebenarnya mengacu pada konsep yang sedikit berbeda. Dalam konteks kehidupan manusia purba, tampaknya istilah ‘praaksara’ lebih tepat dibandingkan ‘prasejarah’. Alasan utama adalah definisi dan aspek-aspek yang dicakup oleh masing-masing istilah.

Memahami Istilah Praaksara dan Prasejarah

Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan ‘praaksara’ dan ‘prasejarah’.

Praaksara, berasal dari kata ‘aaksara’ yang berarti tulisan, dengan awalan ‘pra-‘ yang berarti sebelum. Jadi, masa praaksara adalah masa di mana manusia belum menemukan dan menggunakan sistem tulisan.

Sementara itu, prasejarah berasal dari kata ‘sejarah’, dengan awalan yang sama ‘pra-‘. Artinya, masa prasejarah adalah masa di mana sejarah belum ada atau belum direkam.

Alasan Kehidupan Manusia Purba Lebih Tepat Digambarkan dengan Istilah Praaksara

Pertama, dijelaskan bahwa masa kehidupan manusia purba lebih tepat disebut sebagai masa praaksara dibandingkan masa prasejarah sebab sejarah manusia, dalam pengertiannya yang paling dasar, hanya bisa ditandai sejak adanya catatan tertulis. Tanpa adanya tulisan, sulit untuk benar-benar berbicara tentang “sejarah” dalam pengertiannya sebenarnya. Sedangkan, manusia purba hidup jauh sebelum penemuan tulisan, sehingga lebih tepat dikategorikan sebagai bagian dari masa praaksara.

Kedua, meski sebagian besar sejarah manusia purba dipelajari melalui penelitian arkeologi dan antropologi, namun data yang ditemukan biasanya berbentuk artefak fisik, bukan catatan tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa umat manusia pada masa ini tidak mencatat sejarah mereka melalui tulisan, yang mengkonfirmasi status mereka dalam masa ‘praaksara’.

Kesimpulan

Dalam menganalisis masa kehidupan manusia purba, periode ini lebih tepat digambarkan sebagai masa praaksara ketimbang masa prasejarah. Hal ini dibenarkan oleh ketiadaan tulisan, serta penekanan pada penggunaan artefak fisik daripada catatan tertulis untuk memahami periode ini.

Jadi, jawabannya apa? Walaupun kedua istilah ini sama-sama menggambarkan masa di mana manusia belum memiliki sistem pencatatan atau dokumen tertulis, ‘praaksara’ mencirikan tahap di mana tulisan belum ditemukan, yang secara pasti mencakup masa kehidupan manusia purba. Sedangkan ‘prasejarah’ mungkin tidak selalu mencerminkan keadaan ini dengan tepat, mengingat adanya kemungkinan catatan sejarah secara langsung atau tidak langsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *