Upah minimum merupakan bagian penting dalam sistem pengupahan yang berlaku di suatu negara, termasuk Indonesia. Upah minimum ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin kesejahteraan pekerja dan mencegah eksploitasi buruh oleh pihak perusahaan. Namun, ada sejumlah komponen dalam upah minimum yang menjadi pertimbangan dalam penetapannya.
Berikut ini uraian komponen-komponen tersebut:
1. Komponen Dasar : Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) menjadi salah satu komponen utama dalam penentuan upah minimum. KHL merujuk kepada kebutuhan dasar manusia yang meliputi makanan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya yang harus terpenuhi agar pekerja dapat hidup layak.
Setiap tahunnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terhadap sejumlah barang dan jasa yang umumnya digunakan oleh pekerja sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan KHL. Barang dan jasa tersebut meliputi 60 komponen yang terdiri dari kebutuhan makanan dan non-makanan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Komponen kedua yang menjadi pertimbangan dalam penetapan upah minimum adalah pertumbuhan ekonomi. Upah minimum perlu diatur agar seimbang dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Pemerintah akan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam menentukan upah minimum. Jika pertumbuhan ekonomi besar dan stabil, maka ada kemungkinan upah minimum akan dinaikkan. Sebaliknya, jika ekonomi sedang lesu, kenaikan upah minimum mungkin akan ditunda atau tidak naik sama sekali.
3. Daya Saing Industri
Daya saing industri juga menjadi komponen penting dalam penentuan upah minimum. Upah minimum yang terlalu tinggi dapat membebani perusahaan dan mengurangi daya saing mereka di pasar global. Oleh karena itu, upah minimum perlu diatur dengan mempertimbangkan daya saing industri dan kemampuan perusahaan untuk membayar upah.
4. Produktivitas Pekerja
Produktivitas pekerja juga menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan upah minimum. Seharusnya, upah yang diterima oleh pekerja sebanding dengan produktivitas yang dihasilkan. Jika produktivitas pekerja tinggi, maka ada alasan untuk menaikkan upah minimum.
Penutup
Penentuan upah minimum di Indonesia tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa komponen yang perlu dipertimbangkan seperti Kebutuhan Hidup Layak (KHL), pertumbuhan ekonomi, daya saing industri, dan produktivitas pekerja. Semua komponen tersebut saling berkaitan dan berpengaruh terhadap penentuan upah minimum. Selain itu, penentuan upah minimum juga harus selalu mempertimbangkan prinsip keadilan dan kesejahteraan bagi pekerja.