Dalam bidang kreatif seperti penulisan cerita, bingkai struktural biasa yang membentuk narasi biasa disebut “plot”. Secara khusus, plot adalah urutan peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerita, yang mendorong berjalannya cerita itu. Plot memiliki beberapa bagian penting yang membentuk bentuk dan struktur ini, termasuk orientasi, komplikasi, dan resolusi, dan urutan ini secara kolektif dikenal sebagai “struktur plot”. Oleh karena itu, urutan cerita yang dimulai dari orientasi hingga resolusi sering kali disebut sebagai struktur plot.
Orientasi
Fase orientasi dalam sebuah cerita biasanya ada di awal. Ini adalah bagian di mana penulis memberikan latar belakang cerita kepada pembaca terkait pengaturan, karakter, dan waktu. Ini adalah fase yang memperkenalkan pembaca ke dunia cerita dan memberi mereka konteks untuk peristiwa yang akan datang.
Komplikasi
Setelah orientasi, biasanya cerita akan berlanjut ke fase komplikasi. Inilah saatnya konflik utama dalam cerita diperkenalkan. Konflik ini adalah titik perubahan yang menarik pembaca lebih dalam ke dalam cerita. Komplikasi adalah motor yang mendorong plot cerita.
Resolusi
Akhirnya, kita sampai pada resolusi. Ini adalah fase di mana konflik atau komplikasi utama dalam cerita diselesaikan. Resolusi biasanya mencakup penyelesaian aksi, pemecahan masalah, dan / atau penyelesaian konflik. Sebuah resolusi memberikan kepuasan dan penutupan kepada pembaca.
Kesimpulan
Jadi, struktur cerita dari orientasi hingga resolusi disebut struktur plot. Plot adalah alat penting yang digunakan penulis untuk membimbing pembaca mereka melalui cerita, mulai dari pengenalan awal hingga penutupan. Setiap bagian dari struktur plot ini memiliki peran penting dalam cerita dan membantu membentuk cerita menjadi sebuah narasi yang koheren dan menarik yang akan menarik perhatian dan minat pembaca.
Jadi, jawabannya apa? Sebuah urutan cerita yang dimulai dari orientasi sampai dengan resolusi disebut sebagai struktur plot.