Sepanjang perkembangan teknologi, para pemrograman telah diilhami oleh cara kerja otak manusia untuk membuat sejumlah sistem yang memproses pekerjaan dengan cara yang lebih alami dan efisien. Salah satu pendekatan unggulan adalah pembuatan urutan langkah komputasi yang rangkaiannya sesuai dengan logika yang dimiliki manusia. Ini umumnya disebut dengan pemrograman logika atau pemrograman berbasis logika.
Pemrograman logika adalah paradigma pemrograman yang menggunakan logika matematika untuk mendeskripsikan masalah dan solusinya. Dalam paradigma ini, programmer tidak secara eksplisit mendefinisikan urutan instruksi yang harus dilakukan oleh komputer (seperti dalam paradigma pemrograman prosedural atau berorientasi objek). Sebaliknya, mereka menentukan apa yang harus dicapai oleh komputer dan biarkan mesin mencari caranya sendiri, berdasarkan prinsip-prinsip logika yang didefinisikan.
Misalnya, katakanlah kita memiliki tugas untuk mencari jalan terpendek antara dua titik dalam suatu jaringan. Dalam pemrograman prosedural, kita mungkin akan memberi komputer urutan instruksi seperti: “Mulai dari titik awal, kemudian bergerak ke titik berikutnya yang belum dikunjungi dan yang memiliki jarak terpendek dari titik saat ini, dan ulangi proses ini sampai Anda mencapai titik akhir.”
Namun, dalam pemrograman logika, kita hanya akan mendefinisikan konsep “jalur terpendek” dalam hal logika, dan biarkan komputer mencari tahu cara mencapainya. Hal ini tidak hanya membuat proses lebih efisien, tetapi juga lebih alami dan sesuai dengan cara kerja otak manusia.
Jadi, urutan langkah komputasi yang rangkaiannya sesuai dengan logika yang dimiliki manusia mengacu pada pemrograman logika. Paradigma ini memiliki potensi besar dalam memecahkan berbagai tantangan komputasi, dan meningkatkan cara kita mendesain dan memprogram sistem komputer.