Vokal grup yang disajikan tanpa iringan musik adalah suatu bentuk performance yang murni berfokus pada suara manusia itu sendiri. Bentuk penampilan ini memanfaatkan keunikkan dan keindahan suara manusia tanpa hiasan suara instrumen lainnya. Dibutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang musik, pemahaman tentang harmonisasi, serta kontrol pernapasan yang baik untuk dapat melakukan performance tanpa iringan musik ini. Namun, apa sebenarnya istilah tersebut?
Sebutan untuk vokal grup yang disajikan tanpa iringan musik ini adalah “A Cappella”. Istilah ini berasal dari bahasa Italia yaitu ‘alla cappella’ yang berarti ‘seperti di gereja’. Di zaman mediaval dan Renaissance, istilah ini dipakai untuk merujuk pada suatu nyanyian yang dilakukan di dalam gereja tanpa diiringi instrumen musik apa pun.
A Cappella tidak hanya terbatas pada genre musik religius saja, namun juga telah berkembang dan mendapatkan tempat di berbagai genre musik, dari pop hingga jazz. Pentatonix, Straight No Chaser, dan Voca People adalah beberapa contoh grup musik A Cappella yang sukses di era modern ini.
Perkembangan teknologi juga berpengaruh pada evolusi musik A Cappella. Sekarang, vokalis bisa melakukan ‘looping’, yaitu proses merekam suara diri sendiri dalam beberapa layer untuk menciptakan efek suara multivokal. Meski begitu, esensi musik A Cappella yang hanya mengandalkan suara manusia tetap menjadi fokus utama.
Tips untuk bisa bernyanyi A Cappella dengan baik adalah melatih pendengaran dan pernapasan. Bagi pemula, bisa mencoba untuk lebih peka mendengarkan harmonisasi dalam sebuah lagu. Selain itu, latihlah pernapasan agar suara tetap stabil meski tanpa bantuan instrumen musik.
Jadi, jawabannya apa? Vokal grup yang disajikan tanpa iringan musik disebut A Cappella. Genre ini menekankan pada keindahan dan kerumitan harmonisasi suara manusiar dan menyarankan bahwa musik—dalam bentuk paling sederhana—memiliki kekuatan dan keindahan yang tak terbantahkan.