Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja adalah elemen penting dalam memperbaiki kinerja dan produktivitas perusahaan. Hal ini seringkali diwujudkan melalui jalur formal dan nonformal. Bagaimanapun, terdapat beberapa konsep yang seringkali disalahkan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas tenaga kerja, tetapi sebenarnya tidak relevan jika dilihat dari jalur nonformal.
Kualifikasi Akademis
Meski kualifikasi akademis adalah penentu penting dalam menentukan kapabilitas seorang pekerja, terutama pada posisi dan peran tertentu, ini bukan merupakan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja melalui jalur nonformal. Pendidikan formal seperti diploma dan gelar sarjana atau master memang dapat menambah kualitas seseorang sebagai tenaga kerja, namun pendidikan ini bukanlah bagian dari pendidikan nonformal.
Kualifikasi akademis lebih berfokus pada pengetahuan teoritis yang diajarkan dalam struktur pendidikan formal. Bagaimanapun, ini berbeda dengan peningkatan kualitas tenaga kerja yang lebih berfokus pada pengetahuan praktis dan keterampilan langsung yang dapat diterapkan dalam lingkungan kerja.
Gaji dan Tunjangan
Gaji dan tunjangan juga seringkali dikaitkan dengan kualitas tenaga kerja. Namun, konsep ini tidak relevan dalam konteks peningkatan kualitas tenaga kerja melalui jalur nonformal. Besar atau kecilnya gaji dan tunjangan yang diterima oleh seorang karyawan bukanlah penentu dari kapabilitas atau keahlian mereka. Memang, gaji yang tinggi dan tunjangan yang baik dapat menjadi motivasi bagi seorang karyawan untuk bekerja lebih baik. Namun, ini bukan berarti bahwa mereka secara otomatis memiliki kualitas kerja yang lebih baik.
Pembayaran gaji yang tinggi dan pemberian tunjangan yang baik adalah bagian dari strategi perusahaan untuk mempertahankan karyawan mereka. Meski demikian, konsep ini tidak termasuk dalam upaya peningkatan kualitas tenaga kerja secara nonformal.
Penambahan Jam Kerja
Membuat karyawan bekerja lebih lama tidak secara otomatis meningkatkan kualitas tenaga kerja. Penambahan jam kerja dapat menyebabkan stres dan kelelahan, yang justru dapat menurunkan kinerja dan produktivitas. Upaya peningkatan kualitas tenaga kerja melalui jalur nonformal lebih berfokus pada pengembangan keterampilan dan kemampuan karyawan, bukan pada peningkatan durasi kerja mereka.
Dalam upaya peningkatan kualitas tenaga kerja, sangat penting untuk memahami apa yang merupakan bagian dari proses tersebut dan apa yang bukan. Selalu penting untuk berfokus pada pengembangan keterampilan dan ilmu pengetahuan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam lingkungan kerja, daripada fokus pada faktor-faktor seperti kualifikasi akademis, gaji, atau durasi kerja.