Persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar merupakan fenomena yang tak biasa dalam sejarah. Namun, apa yang menjadi dasar dalam persaudaraan ini?
Latar Belakang
Kaum Muhajirin adalah istilah yang diberikan kepada orang-orang Mekkah yang melakukan Hijrah ke Madinah dalam usaha untuk menjaga agama Islam, sedangkan kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang menerima dan membantu kaum Muhajirin. Pada masa itu, posisi kaum Muhajirin amat sulit. Mereka meninggalkan tanah airnya, harta benda, bahkan keluarganya untuk berhijrah ke Madinah.
Dasar Persaudaraan: Solidaritas dan Iman
Dasar persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar adalah solidaritas dan iman yang tinggi kepada Allah dan Rasul-Nya. Persaudaraan yang dibangun berdasar iman ini lebih kuat daripada ikatan darah atau suku, dan ini merupakan ciri penting komunitas Muslim saat itu.
Kaum Anshar menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap kaum Muhajirin dengan berbagi harta mereka. Mereka membantu Muhajirin baik dalam hal ekonomi maupun sosial. Rasulullah SAW pun memperanakkan mereka sebagai saudara sesama Muslim. Ini terjadi meskipun mereka berbeda latar belakang, suku, dan status sosial ekonomi.
Kesimpulan
Dalam menghadapi tantangan dan masalah, kaum Muhajirin dan Anshar bersatu. Solidaritas dan keimanan yang tinggi adalah dasar persaudaraan mereka. Persaudaraan ini memberikan pengajaran penting tentang kesetiaan, solidaritas, dan pentingnya menghargai nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya dalam masyarakat.
Jadi, jawabannya apa? Dasar persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Kaum Anshar adalah solidaritas dan keimanan yang tinggi kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini bukti bahwa iman dapat mengatasi segala rintangan dan perbedaan, dan menciptakan ikatan yang kuat antara umat manusia.