Peristiwa Hijrah adalah fenomena monumental dalam sejarah Islam. Dalam peristiwa ini, terjadi migrasi umat Islam dari Mekkah ke Madinah yang kemudian memunculkan dua kelompok besar, yaitu kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Pada titik penting ini, sebuah persaudaraan terbangun, bukan hanya berdasarkan ikatan kekeluargaan, tetapi lebih mendalam dan spiritual. Persaudaraan ini dikenal sebagai “Muakhah”.
Kaum Muhajirin dan Anshar
Kaum Muhajirin adalah mereka yang hijrah, pindah dari Mekkah ke Madinah untuk melepaskan diri dari penindasan dan mengejar kebebasan beragama. Kaum Anshar, yang berarti ‘Penolong’, merujuk kepada penduduk Madinah yang membantu dan mendukung kaum Muhajirin dalam proses migrasi dan penyelesaian mereka.
Persaudaraan yang Didasari oleh…
Yang menjadi dasar dalam persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar adalah iman dan cinta terhadap kebenaran. Konsep persaudaraan ini didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan cara yang luar biasa. Nabi Muhammad memahami bahwa masing-masing kaum Muhajirin dan Anshar menghadapi tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Kaum Muhajirin butuh dukungan dalam penyesuaian dan pemulihan, sementara kaum Anshar memberikan bantuan dan dukungan.
Persaudaraan ini tidak hanya dilihat sebagai hubungan simbiosis antara dua kelompok, tetapi juga sebagai pelaksanaan ajaran Islam terdalam. Hal ini menggambarkan prinsip-prinsip solidaritas sosial, keramahtamahan, dan cinta kasih antara sesama manusia. Tujuan utamanya adalah menciptakan masyarakat yang harmonis, damai, dan adil, di mana setiap individu merasa aman, diterima, dan dihargai.
Persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar merupakan sebuah bukti implementasi ajaran Islam dalam kehidupan sosial umatnya. Sebagai contoh, memberikan bantuan dan rasah cinta kasih di antara sesama umat manusia menjadi tangible dalam bentuk hubungan antara dua kelompok ini. Persaudaraan ini merujuk kepada bentuk kerjasama yang tertinggi, sekaligus menjadi bukti kuatnya pengaruh nilai-nilai Islam dalam penciptaan hubungan yang harmonis antara individu dan kelompok masyarakat.
Pertanyaan
Terkadang, dalam menghadapi realita hari ini, kita sering bertanya: “Apa yang menjadi dasar dalam persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar?” Dan mungkin kita bisa menemukan jawabannya dalam sejarah ini.
Jadi, jawabannya apa?
Jawabannya adalah iman dan cinta akan kebenaran. Persaudaraan yang dimotori oleh rasa cinta sesama, semangat persatuan dan gotong royong, semua didasarkan pada nilai-nilai yang dianut bersama. Persaudaraan ini, pada dasarnya, adalah manifestasi dari prinsip-prinsip solidaritas dan ukhuwah Islamiyah.