Keberhasilan dalam mengatasi insiden kimia sangat bergantung pada aksi yang diambil saat itu juga. Ketika Yenni menumpahkan zat kimia ke tangannya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah:
1. Mengerti Sifat Zat yang Menumpah
Penting untuk mengetahui jenis zat kimia yang ditumpahkan agar bisa memberi pertolongan yang tepat. Zat kimia dapat bersifat asam, basa, atau netral. Beberapa zat dapat menimbulkan iritasi ringan, sementara zat kimia lainnya dapat menyebabkan luka bakar yang parah atau keracunan jika tertelan, terhirup, atau tersentuh.
2. Menghentikan Kontak Zat dengan Kulit
Secepatnya hentikan kontak zat kimia dengan kulit. Jangan sengaja menyentuh zat tersebut dengan tangan atau anggota tubuh lainnya. Jika menggunakan sarung tangan kimia, tanggalkan dengan hati-hati untuk menghindari kontak lebih lanjut dengan kulit.
3. Membilas dengan Air Mengalir
Bilas bagian tubuh yang terkena zat kimia dengan air mengalir selama 15-20 menit. Air akan membantu mengencerkan dan menghilangkan zat kimia dari kulit. Jaga agar air yang terkontaminasi zat kimia tidak mengalir ke tubuh yang lain.
4. Mencari Pertolongan Medis
Setelah membersihkan kulit dari zat kimia, mintalah pertolongan medis secepatnya. Seorang ahli kimia atau tenaga medis akan memeriksa kondisi, menilai risiko, dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil. Sampaikan informasi tentang zat kimia yang ditumpahkan, jika memungkinkan, agar pengobatan yang tepat dapat diberikan.
5. Meggunakan P3K Sesuai Petunjuk
Ikuti petunjuk yang-f ada di kotak P3K saat menangani cedera akibat zat kimia. Biasanya, kotak P3K sudah dilengkapi dengan antiseptik, obat luka bakar, dan perawatan lain yang mungkin diperlukan. Namun, jangan menggantungkan pada P3K saja; konsultasikan dengan tenaga medis untuk tindakan lebih lanjut.
6. Menginformasikan Insiden
Laporkan insiden tersebut kepada penanggung jawab laboratorium atau atasan. Insiden serupa bisa dicegah di masa depan jika tindakan pencegahan ditetapkan.
Keselamatan ditempat kerja merupakan prioritas utama, baik di laboratorium maupun tempat kerja lainnya. Seringkali langkah pertama yang diambil saat insiden merupakan kunci untuk mengurangi resiko dan memastikan keselamatan semua pihak terkait.