Sekolah

Zaman Es atau Zaman Glasial yang Terjadi Antara 3 Juta – 10.000 Tahun yang Lalu atau pada Zaman

×

Zaman Es atau Zaman Glasial yang Terjadi Antara 3 Juta – 10.000 Tahun yang Lalu atau pada Zaman

Sebarkan artikel ini

Zaman Es, atau yang juga dikenal sebagai Zaman Glacial, merujuk pada periode di mana suhu global mengalami penurunan secara signifikan, yang mengakibatkan penyebaran luas es dan gletser di berbagai bagian dunia. Zaman ini berlangsung antara 3 juta hingga sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Pengenalan

Zaman Glasial merupakan periode geologi yang ditandai dengan iklim dingin yang parah di Bumi. Pada periode ini, hampir sepertiga permukaan bumi ditutupi oleh es dan salju, menciptakan lapisan es yang dapat mencapai ketebalan ribuan meter.

Kapan Zaman Glasial Terjadi?

Fase-fase utama Zaman Glasial, atau era glaciasi, berlangsung sekitar 3 juta hingga 10.000 tahun yang lalu, tepatnya pada periode geologi yang dikenal sebagai Pleistosen. Selama periode ini, ada beberapa siklus iklim yang berulang, dengan suhu global yang bergerak bolak-balik antara periode hangat (interglasial) dan dingin (glasial).

Apa yang Menyebabkan Zaman Glasial?

Penyebab utama Zaman Glasial adalah perubahan yang berulang-ulang dalam orbit bumi dan kemiringan sumbunya. Fenomena ini, yang dikenal sebagai siklus Milankovitch, berdampak pada jumlah radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi, yang pada gilirannya mempengaruhi suhu global. Selain itu, perubahan dalam distribusi benua dan gunung berapi di permukaan bumi juga mempengaruhi pola cuaca dan iklim.

Pengaruh Zaman Glasial

Perubahan lingkungan dramatis selama Zaman Glasial memiliki dampak besar pada kehidupan di Bumi. Banyak spesies hewan dan tumbuhan punah atau harus beradaptasi dengan kondisi dingin. Faktanya, perkembangan manusia sendiri juga dipengaruhi oleh kondisi alam ini.

Kesimpulan

Zaman Es, atau Zaman Glasial, adalah periode penting dalam sejarah Bumi. Selama waktu tersebut, suhu Bumi turun drastis, mempengaruhi persebaran berbagai spesies di muka Bumi. Meskipun periode ini telah berakhir ribuan tahun yang lalu, dampaknya masih bisa dirasakan hingga sekarang, baik dalam bentuk geologi, ekosistem, maupun evolusi spesies, termasuk manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *